Kamis, 26 Februari 2009

Dangke

Dangke begitu sebutan suatu jenis makanan khas dari enrekang pada umumnya dangke terbuat dari susu kerbau (kaya lemak) sehingga memberikan flavor yang khas. akan tetapi pembuatan dangke dengan susu kerbau sangat jarang karena tidak menunjang dengan produksi susu kerbau sehingga digantikan dengan susu sapi..
Dangke merupakan jenis makanan yang disinonimkan dengan keju lunak. cara buat dangke sangat gampang yaitu hanya membutuhkan getah pepaya untuk menggumpalkan protein susu.
Pemasaran dangke sudah meluas di daerah Sulawesi Selatan walaupun masih kurang populer, tetapi ditelinga masyarakat Sulawesi sudah mengenal sosok dari dangke .

Sabtu, 21 Februari 2009

Kerupuk Ceker Ayam

Kerupuk Ceker Ayam

ceker ayam, mendengar namanya pastinya orang bakal jijik...tapi ceker ayam ini akan lebih menarik dan nikmat bahkan mau tambah jika pertama mencoba kerupuk ceker ayam ini...
salah satu cara pemanfaatan ceker ayam yaitu dengan pengolahan menjadi kerupuk, ternyata pengolahan ini bisa memberi tambahan pendapatan masyarakat skala rumah tangga, berbagai pengalaman saya dalam menpersentasikan cara pengolahan ceker ayam menjadi makanan yang nikmat, masyarakat menjadi heran dan tak menyangka rasanya enak kalau mau dibilang seperti emping blinjo dan cara membuatnya gampang-gampang susah serta tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk mengolahnya..

Mau tahu cara pengolahannya, yuk mari kita lihat n met mencoba...

Proses Pengolahan Ceker ayam

Bahan:
- Kulit kaki ayam
- Cuka
- Bawang putih, merica, garam, penyedap rasa ayam
- Minyak goreng

Alat
- Wajan
- Tang
- Catter
- wadah

Cara membuat:
1. kulit kaki ayam dicuci bersih kemudian rendam dengan cuka selama 10 menit.
2. kulit kaki ayam yang sudah membengkak kemudian diremdam dengan bumbu selam 20menit
3. kukus sampai matang kemudian di jemur sampai kering
4. kulit ceker ayam yang sudah kering kemudian di goreng

Senin, 16 Februari 2009

EKOSISTEM ESTUARIA

Estuaria adalah bagian dari lingkungan perairan yang merupakan pencampuran antara air laut dan air tawar yang berasal dari sungai, dimana lingkungan estuaria merupakan peralihan antara darat dan laut yang sangat dipengaruhi oleh pasang surut, seperti halnya pantai akan tetapi terlindung dari pengaruh gelombang laut.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui secara mendalam dari ekosistem estuaria baik dalam ekosistem maupun biota-biota yang hidup di ekosistem tersebut dengan melihat ancaman-ancaman apa yang akan menyebabkan ekosistem tersebut mengalami kerusakan serta solusi apa yang akan dilakukan untuk menghindari atau meminimalkan kerusakan tersebut dan kegunaan dari penulisan makalah ini adalah sebagai bahan gambaran atau acuan yang dapat dijadikan pedoman untuk mengurangi kerusakan ekosistem serta sebagai informasi ilmiah dan mediator dalam proses belajar mengajar dalam mata kuliah Agroecologi dan Biodiversity.

Estuaria adalah bagian dari lingkungan perairan yang merupakan pencampuran antara air luat dan air tawar yang berasal dari sungai, sumber air tawar lainnya (saluran air tawar dan genangan air tawar) dengan adanya proses pencampuran maka wilayah estuaria sangat dipengaruhi oleh kadar salinitas, dimana wilayah estuaria dibagi menjadi beberapa mintakat yaitu Hyperhaline, Euhaline, Mixohaline, oligohaline, dan Limnetik (Air tawar). Dengan ciri dan karakteristik tersebut estuaria memiliki banyak tipe yang diklasifikasikan berdasarkan atas topografi, pengenceran air tawar dan penguapan, geomorfologi, sirkulasi dan struktur dari sirkulasi, distribusi salinitas, pola pencampuran air tawar dan air laut serta stratifikasinya. Dari tipe tersebut ekosistem estuaria sangat dipengaruhi oleh kadar salinitas, suhu, sedimen, gelombang, pasang surut, substrat, ketersediaan oksigen, dan parameter kimia seperti limbah dan bahan polutan serta aktivitas biologi dari organisme yang hidup di kawasan estuaria. Estuaria berfungsi sebagai tempat untuk mencari makanan serta sebagai penyaring dari berjuta bahan buangan atau limbah karena karakteristiknya menyebabkan estuaria sebagai tempat pembuangan limbah (biological magnification). Terlepas dari itu organisme yang hidup di wilayah estuaria merupakan organisme yang dapat beradaptasi dengan lingkungan estuaria yang keras seperti mangrove, lamun, tumbuhan emerjen, rumput laut, alga hijau serta berbagai macam tiram, crustacea, plankton, berbagai macam ikan laut serta burung (hewan migration yang tidak menetap). Eksositem estuaria memilki banyak manfaat dan banyak organisme yang hidup pada wilayah tersebut akan tetapi dengan meningkatnya kehidupan menyebabkan manusia sebagai pengelola memanfaatkan wilayah dengan cara melakukan eksploitasi organisme yang hidup pada wilayah tersebut serta eksploitasi habitatnya. Dengan ancaman dan permasalahan tersebut perlu dilakukan konservasi atau recovery untuk meminimalkan kerusakan atau mencegah terjadi kerusakan wilyah estuaria yang dilakukan baik dari pihak pemerintah, non pemerintah serta masyarakat yang hidup di wilayah pesisir agar diharapkan muncul kesadaran kebaharian dari setiap benak masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan agar didalam ekosistem dapat berlangsung secara seimbang dan berkesinambungan yang tidak akan memberikan dampak yang buruk seperti terjadinya bencana alam.